Selasa, 03 November 2015

Pintar Bukan Berarti Harus Kutu Buku

Jakarta (UBM News) - Seorang gadis bertubuh mungil ini mampu menarik perhatian siapa saja yang berada disekitarnya. siapa yang dapat menyangka bahwa gadis ini ternyata lahir pada tahun 95? Gadis ini selalu tampil ceria dan energik, membuat semua orang berfikir bahwa ia memiliki hidup yang berwarna.

Dia mampu memberikan pengaruh positif kepada teman-temannya. Tak sering ia ditemui sedang tertawa ria bersama sekelompok orang. Meskipun terlihat sebagai gadis yang humoris, namun Helen – begitu panggilan teman-temannya, mampu berubah menjadi gadis yang serius ketika berada dalam perkuliahan.

Berbicara soal akademik, Helen berusaha memberi yang terbaik, selalu totalitas dalam mengerjakan tugas serta memberi seluruh perhatiannya pada penjelasan dosen. “Rajin banget, pantesan pinter” komentar salah satu teman akrabnya.

Karena begitu rajin, hampir semua orang mengira ia adalah seorang yang kutu buku, menghabiskan waktu luangnya dengan membaca buku-buku pengetahuan, atau mengikuti beberapa lembaga pendidikan informal. Padahal bila di intip lebih dalam, Helen seperti manusia biasa diluar lingkungan kampusnya.

“Saya tidak pernah belajar kalau tidak ujian hahaha” itulah pengakuan yang dilontarkan Helen ketika diwawancari, Selasa (29 Sept 2015). Bahkan ia mengaku bahwa menonton film adalah caranya untuk membuat dirinya relax setelah seharian mumet di kampus.

Memiliki hobby yang bertentangan ini memberikan banyak pertanyaan. Ternyata rahasia dibalik kesuksesannya dalam mendapat prestasi yang baik di bidang akademiknya adalah ia mampu menghafal serta memahami suatu pelajaran dengan cepat. Selain itu, ia juga konsisten dengan prinsipnya, “rajin dan fokus itu kunci belajar efektif saya” ucap Helen.

Tidak perlu menjadi seseorang yang selalu membaca buku untuk mendapat prestasi yang baik di bidang akademik, kunci sukses Helen dapat kita terapkan dalam hidup kita. Rajin dan fokus, itulah dua senjata mendasar yang diperlukan seseorang untuk berhasil dalam segala bidang, tidak hanya perkuliahan.

Tiga Kunci Sukses Tanpa Takut Rugi

Jakarta (UBM News) - Apakah anda seorang mahasiswa perantau yang membutuhkan pemasukan untuk menunjang kehidupan, namun tidak memiliki modal apapun? Mungkin hal ini dapat menjadi salah satu alternatif bagi kalian untuk menghasilkan uang saku sendiri. Tidak memerlukan modal besar dan peralatan lainnya, cukup dengan intelegensi, semangat tanpa putus, serta koneksi yang luas.

Tiga modal dasar diatas mampu memberikan keuntungan bagi diri kalian. Sebagai seorang mahasiswa, tentunya anda memiliki pengetahuan yang cukup luas. Ditambah dengan semangat untuk terus berusaha, serta koneksi maka anda bisa menjual jasa sebagai guru les anak sekolah, baik ditingkat dasar, menengah, maupun atas.

Menjadi seorang guru les menjadi alternatif pilihan bagi mahasiswa yang sedang membutuhkan pemasukan. Selain tidak membutuhkan modal besar, anda juga dapat menyesuaikan jadwal mengajar dengan waktu luang yang dimiliki.

Untuk menjadi seorang guru les, anda wajib mengetahui tingkat kemampuan pengetahuan anda. Anda harus menentukan bidang mana yang akan anda ambil. Jika anda ragu dan merasa tidak terlalu handal, anda dapat mencoba di tingkat Sekolah Dasar (SD), kemudian bertahap ke jenjang menengah, lalu tahap atas untuk kalian yang sudah handal.

Pengetahuan saja tidak mampu membuat anda menjadi guru les. Anda harus memiliki satu senjata yang mungkin sepele namun memiliki dampak besar. Semangat, kadang kala kita menyepelekan hal ini. Namun secara tidak sadar, tanpa semangat, anda tidak akan mampu melakukan pekerjaan apapun. Tidak ada motivasi untuk terus berusaha, bekerja, dan terus menjalaninya tanpa berhenti. Semangat menjadi hal yang sangat penting.

Senjata terakhir untuk menjadi seorang guru les yang baik adalah koneksi. Anda membutuhkan koneksi agar orang-orang diluar sana tahu akan jasa anda. Dengan luasnya koneksi, maka akan banyak orang-orang yang mencari anda. Seiring berjalannya waktu, anda dapat memperluas koneksi melalui mempromosikan jasa anda melalui teman-teman anda. Sehingga tidak perlu takut untuk mencoba karena belum memiliki koneksi.

Menjadi seorang mahasiswa perantau memang membutuhkan pemasukan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Menjadi seorang guru les dapat menjadi salah satu alternatif yang patut dicoba. Selain tidak memberikan kerugian, anda juga hanya membutuhkan tiga modal dasar : intelegensi, semangat, dan koneksi.