Senin, 05 Juni 2017

MEDIA ONLINE TUGAS 8

1. Topik hangat yang saat ini sedang saya temukan, atau yang saya bicarakan di beberapa media

social saya adalah kenaikan tarif transportasi online per April 2017.


2. Topik terkait kenaikan tarif transportasi online per April 2017 itu ternyata sudah di angkat oleh

beberapa portal berita online seperti tribunnews

(http://www.tribunnews.com/techno/2017/03/21/tarif-ojek- online-naik- rp-3000km- mulai-1-

april) , kompas

(http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/03/30/221029426/kemenhub.pastikan.tarif.tak

si.online.lebih.murah.dari.konvensional) , CNN Indonesia

(http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20170320162509-384- 201485/tak-ada- lagi-tarif-

murah-untuk- taksi-grab- uber-dan- gocar/) dan Merdeka (https://www.merdeka.com/uang/hari-

pertama-pemberlakuan- aturan-baru- taksi-online- tarif-belum- naik.html)

pada portal berita Tribunnews, kompas, dan CNN mengangkat topik yang sama yakni kebijakan

dan pertauran baru yang ditetapkan oleh pemerintah terkait transportasi online, dengan

harapan peraturan ini dapat meredakan konflik yang ada antara transportasi konvensional dan

transportasi online.

Namun pada portal Merdeka, memuat pemberitaan yang berbeda bahwa ternyata kenaikan

tarif dan peraturan baru tersebut belum dirasakan oleh pengguna transportasi online.

Kesimpulan saya adalah, peraturan baru dan kebijakan baru terkait transportasi online memang

sudah ada dan sudah ditetapkan, namun ternyat aplikasinya belum terlaksana per April 2017

dengan bukti bahwa para pengguna jasa transportasi online belum merasakan adanya

perubahan yang signifikan

Tidak ada perbedaan yang ,mencolok, hanya saja issue tersebut tidak dirasakan di dunia nyata


3. Olok olok tersebut pada awalnya dibuat oleh segelintir orang khususnya para pekerja yang

hendak pulang dari kantor menuju rumahnya yang dibekasi, namun akibat macet dan jalanan

yang kurang memadai serta banyaknya pengemudi yang menuju ke bekasi, maka jarak tempuh

dirasa sangat panjang. Olok olok ini kemudian bias meluas di media social karena banyaknya

masyarakat yang me-share berita tersebut, dan bagi beberapa orang yang merasa mengalami

hal yang sama, mereka saling berbagi pengalaman terhadap jarak tempuh menuju bekasi.

Cerita pengalaman yang saling bersaut sautan ini kemudian secara otomatis menjadi fakta bagi

beberapa orang (worth of mouth). Kemudian olok olok tersebut semakin viral dengan dibuatnya

meme atau lelucon di dunia nyata. Belum lagi adanya kekuatan hashtag yang menjadi cirri khas

media social, yakni sebuah issue yang sedang hangat akan dibubuhi dengan tanda hashtag dan

semakin diperbincangkan, akan menjadi top trnding topic yang dapat diliat oleh banyak user

social media


4. Beberapa pers nasional mengangkat hal ini karena masyarakat tertarik dengan topic tersebut

sehingga menjadi sebuah nilai berita yang mampu menarik perhatian masyarakat, dan adanya

unsur kedekatan dengan hidup masyarakat. Berita yang sedang hangat ini kemudian mampu

menarik perhatian public untuk mengakses portal media tersebut yang pada akhirnya akan

memberikan keuntungan bagi si portal berita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar