Menjelang pemilihan umum gubenur DKI Jakarta periode
2017-2022, Indonesia tengah diserang api yang mengancam terjadinya pepercahan
antar sesama bangsa. Berawal dari sebuah perkataan yang memicu konflik antar
umat beragama, meluas memicu perpecahan antar suku. Hal ini menimbulkan
ketegangan antar bangsa, muncullah pandangan dalam diri mereka bahwa kaumnya
adalah yang terbaik dari semua kaum yang ada. Indonesia sejenak lupa akan
semboyannya, Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Indonesia khususnya Jakarta memang sedang terbakar api
perpecahan, para warga sedang menanam konflik terkait SARA, namun tidak dalam
jiwa mahasiswa Universitas Bunda Mulia. Sadar akan retaknya persatuan bangsa,
segenap mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Bunda Mulia mengadakan sebuah
aksi membangun persatuan, mempertahankan dan mengingatkan masyarakat untuk
tetap menjaga kesatuan bangsa.
Acara tersebut bertajuk
Gemala Budaya Indonesia. Bagi mahasiswa Universitas Bunda Mulia, Indonesia kaya
akan jenis suku dan budaya, sebagai penerus bangsa, kita harus bangga akan
warisan Indonesia. Kata”Gemala” memiliki arti betapa indahnya budaya-budaya
yang ada di Indonesia, menunjukan bahwa meskipun kita berasal dari suku dan memiliki
budaya yang berbeda, perbedaan tersebut akan menjadi indah ketika kita saling
bersatu. Ketika setiap suku dan budaya saling bersatu, menjungjung tinggi
semboyan negara kita, itulah Indonesia.
Melalui pentas teatrikal
yang menampilkan warisan budaya dari sabang sampai merauke, mahasiswa
Universitas Bunda Mulia mengajak masyarakat khususnya kaum muda untuk tetap
mencintai tanah air, melestarikan budaya Ibu Pertiwi, dan menjungjung semangat
persatuan bangsa. Indonesia terlalu indah untuk dipecahkan. Bagi mahasiswa
Universitas Bunda Mulia, perbedaan bukanlah alasan untuk saling
memecahbelahkan, namun perbedaan haruslah menjadi acuan dan alasan bagi bangsa
Indonesia untuk saling bertoleransi, saling menyatu, saling menghargai.
Akhir-akhir ini Indonesia memang sedang goyah, konflik
memekar akibat sebagian oknum, namun jangan lupa bahwa Indonesia adalah satu.
Kita memang berbeda, namun perbedaan itu dapat menyatukan kita. Mari,
singkirkan ego, gengam erat rasa persatuan, cintai perbedaan yang dimiliki negeri
kita, bersama kita membangun kesatuan bangsa.
Adline Lesmana 14140110
Helen 14140096
Lady Yesisca J 14140124
Tio Fanny 14140108
Vanessa Joana 14140121
Tidak ada komentar:
Posting Komentar